Jeritan Sajak-Sajak Kaum Tertindas.
Indahnya harmoni petikan dawai itu terdengar oleh telinga, ketika sedang menikmati eloknya dunia yang sedang memanjakan jiwa ini. Namun diantara alunan petikan dawai itu terlantun tembang jeritan yang mendalam dari kaum-kaum tertindas. Entah apa yang terlintas pada benak ini ketika melihat sekumpulan anak-anak jalanan yang masih bisa menikmati dunia ini walau tanpa berhiaskan materi dan harapan. Semuanya terus mengalun bagai melodi indah ditengah arus kehidupan ekonomi yang kian terus menghimpit, seolah tak lekang oleh kebesaran-kebesaran para pemimpin negri ini yang terus memikirkan dan menumpuk sejumlah materi yang dapat membuatnya merasa nyaman di mata dunianya.

Sepertinya ada yang salah pada negri sejuta impian ini, walaupun hati ini tersayat oleh kemunafikan dan ketidakadilan para pemimpin negri ini, tetapi setidaknya jiwa ini masih menggantungkan harapan untuk selalu bisa terus berjalan di tengah arus himpitan ekonomi yang kian menohok bak segelintir lebah yang akan dipanen sarangnya.

Mungkin hanya satu yang terus akan ku pegang teguh dalam menjalani hidup yang mulai memprihatinkan ini yaitu “Menjadi Terang Diantara Gelapnya Dunia”

Thank’s to my family …

Secangkir kopi untuk sahabat, ya… mungkin sebuah kalimat yang menyiratkan bahwa persahabatan memang kadang kala seperti meminum secangkir kopi, terasa pekat… terasa pahit… untuk dirasakan. Semula pada awalnya memang menyenangkan memiliki sahabat sejati, manis… pahit… suatu peristiwa pernah dikecap bersama, namun semua itu hanya bayangan semu yang tak pernah hilang dari kenyataan hidup. Mengapa sepatah kalimat itu bias terucap dari batin ini yang pernah mengelu-elukan sebuah kata persahabatan sejati.

Tak ada asap maka tak mungkin ada api, ya… kalimat itu mungkin dapat disematkan pada awal runtuhnya sebuah persahabatan yang sejati, tak ayal karena dilandasi faktor-faktor duniawi semata. Materi dan status sosial selalu menyelimuti di sela-sela persahabatan, dari sebuah perbedaan persepsi acap kali mengikis batuan karang persahabatan yang telah terbentuk selama hampir setengah perjalanan hidup ini.

Semua itu hanya bagian dari sebuah pahitnya persahabatan yang kerap kali terjadi walaupun tidak semua persahabatn itu selalu pahit terasa.

Sajak-sajak yang telah tertulis diatas merupakan peristiwa persahabatan yang pernah tettulis dalam coretan selembar kertas kisah kehidupan, namun hati ini tetap yakin bahwa persahabatan yang sejati tercipta karena sebuah perbedaan yang terbungkus dalam hangatnya kebersamaan.

Thank’s to my all friend’s …